Dunia tulis menulis di Ushuluddin mungkin kini tidak menjadi hal
yang tabu, bahkan sudah menjadi hal yang biasa. Tidaklah aneh jika Ushuluddin
disebut sebagai kampus segudang Profesor. Karena di dalamnya banyak mencetak
para jurnalis-juranalis yang siap menjadi penulis besar.
Pria kelahiran Gresik 12 september 1989 ini juga tidak kalah
saing dalam hal kepenulisan. Pria yang juga tercatat sebagai mahasiswa
Ushuluddin semester VI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga menjabat sebagai
Pemimpin Umum LPM HumaniusH. Sebuah nama yang cukup popular, Khanif Rosidin.
Sepak terjangnya mempertahankan HumaniusH agar tetap eksis merupakan sebuah
ambisi yang begitu besar. Dialah yang menjadi tongkatteam HumaniusH
agar tidak pincang. Sangat pantut bila ia diberi dua jempol. Pria yang selalu mengumbar
senyum manisnya ini banyak menghabiskan waktunya dengan membuat syair-syair
indah bahkan kepiawaiannya dalam penulisan sudah tidak diragukan lagi.
Karya-karyanya sudah mulai tercium oleh media massa. Khanif, begitu ia akrab
disapa juga aktif di komunitas Matapena.
Sosok yang murah hati ini sering kali ditinggalkan oleh
Sahabat-sahabatnya di warung. (Mungkin) termasuk juga saya, hehe.
Bisa dibilang sebagai ATM berjalannya teman-teman yang lagi tongpes alias
kantong kempes. Kesabarannya sungguh luar biasa. Saya bahkan jarang melihatnya
marah. Dia bisa mengendalikan emosinya sesuai porsinya. Inilah yang patut kita
teladani.
“Semoga dunia tulis menulis khususnya di Fakultas Ushuluddin
semakin berkembang,” tuturnya… Sungguh semangat yang luar biasa bukan! Dengan
segudang impian yang begitu besar dia sering mendapatkan inspirasinya di sebuah
tempat di sebrang rel. tempat yang mungkin sudah tidak asing lagi
untuk para aktivis-aktivis kampus. [wiehab/PA]
Nb: Tulisan diatas adalah tulisan seorang teman tentang Zigger, dimuat di Buletin HumanNews UIN Sunan Kalijaga tahun 2011. Juga di http://humaniush.blogspot.com/2011/03/sang-pemimpi-yang-berjiwa-besar.html
untuk judul asli sudah saya ubah. Harap Maklum. ^.^
Comments
Post a Comment