Judul : Rock Mini Band (Kisah Santri Rocker)
Penulis
: Fuad Hanif
Penerbit
: Matapena
Terbit
: Mei 2011
Tebal
: viii + 164 halaman
Peresensi : Khanif Rosidin
Membicarakan tentang dunia pesantren memang tak pernah ada
habisnya, tak terhitung banyaknya karya yang mengupas lembaga ini. Tapi
pernahkah anda menemukan buku tentang santri rocker? Agaknya tidak berlebihan
jika buku ini merupakan buku pertama yang membahas tentang seni dalam hal ini
musik Rock ala santri.
karya Fuad Hanif yang berjudul Rock Mini Band ini mencoba mengambarkan
pesantren dari sisi yang berbeda. Jika selama ini pesantren hanya akrab dengan
sholawatan atau musik rebana saja. novel ini justru mencoba berbeda dengan
mengisakan tentang santri rocker. tentang tiga santri yang sangat menyukai
musik rock yaitu Jeko, Frengki, dan Luki. Ketatnya peraturan yang ada di
pesantren membuat mereka harus mencari cara untuk bisa menyalurkan hobinya
tersebut. Tak jarang mereka harus mbolos ngaji atau melompati tembok
pesantren agar bisa ngeband.
Dikisahkan di studio tak jauh dari pesantren ketiga rocker
bersarung diatas sering melatih kemampuannya. kecintaan mereka terhadap musik
rock Lantas diekpresikan dalam bentuk mendirikan sebuah Band rock yang
mereka namai Rock mini band. Tidak sampai di situ saja mereka juga mengajak
salah satu perempuan warga sekitar, Uyun namanya. Sebagai wujud keseriusan
mereka. Sosok perempuan yang sangat lugu ini berposisi sebagai
vokalis.
Kisah Perjalanan band ini sendiri banyak di warnai pasang surut,
kisah percintaan dan kepergok keamanan merupakan salah satu pemicunya. Dalam
salah satu kisah dalam buku ini di ceritakan ketiga rocker tersebut kepergok
oleh seorang Ustad yang sedang keliling pesantren. Mereka yang hendak
kembali kepesantren lewat tembok pesantren membuat mereka dikira maling. Tak
hayal mereka hampir dipukuli oleh ustad tersebut hal inilah yang membuat mereka
disidang di kantor keamanan pesantren. Namun kejadian itu tak membuat mereka
jera. Mereka tetap saja menjalankan rutinitasnya, ngeband. Sampai pada
ahirnya Jeko di pangil pak Kyai Rahman akibat sering membolos. Kejadian ini
membuat Jeko mulai menjauh dari Band-nya.
Penulis novel ini terispirasi dari pengalamannya semassa masih
menjadi santri di pesantren Amtsilati Jepara Tidak ayal kisah-kisah dalam Novel
ini pun terasa hidup, nyata.
Melalui
novel ini, Hanif mencoba menunjukan kepada kita, bahwa seorang santri tidak
selamanya hanya berkutat pada Ngaji dan hal-hal yang bersifat Akhirat saja.
Santri juga bisa ngeband. Dan inilah kelebihan dari novel ini.
Kisah kisah dalam Novel setebal 154 halaman ini sangat ispiratif
tentunya bukan dari sisi melanggar aturannya tapi sisi dimana sesuatu yang
dianggap buruk (ngeband) bisa membuat seseorang menemukan sebuah
kebijasanaan. Seperti kebersamaan dan toleransi diantara personil Rock mini
band.
Kisah asmara personil Rock mini band juga Menambah seru kisah
dalam novel ini. Selain itu juga gaya tulisan yang lugas dan jenaka membuat
pembaca mudah memahaminya.
Namun novel ini kurang bisa mengambarkan kompleksifitas pesantren
secara utuh, sehingga pembaca dari luar lingkungan pesantren kurang mendapat
pemahaman tentang pesantren.
Terlepas dari itu semua buku ini layak di baca semua kalangan,
baik santri maupun masyarakat umum. Sebab novel ini telah mampu mendiskripsikan
dua hal yang selama ini di pertentangkan, yaitu religiusitas dan modernitas.
Nb: Resensi buku ini sebenarnya sudah saya tulis lama dan di muat
di blog-ku satunya, yang tlah di non aktifkan. hehe
ini sinopsis ?
ReplyDeleteBukan. Ini hasil dari membaca buku tersebut.
ReplyDelete