Puisi WARKOP (Warung Kopi)


SECANGKIR KOPI

Secangkir kopi di pagi hari
di depan kamar menanti matahari
setumpuk koran bergeletakan belum sempat kubaca
belum sempat pula aku bergegas mandi
ah, hari ini tak ada kuliah pagi
sekilas masa depan menanti
meniti hari meniti sepi

Secangkir kopi di senja hari
menanti rembulan menutup hari
seperti setengah perjalanan
telah kujelang sebelum habis terang
menanti cahaya seribu bintang
tak lama lagi akan kujelang

Secangkir kopi di malam hari
bersama kawan menunggu pagi
ditemani deretan kartu remi
kuhembus asap rokok ini
tak akan padam
tak pernah mati

(Yogyakarta, Desember 2010)

Comments