Mengenal Teori-Teori Kebudayaan

Cover
Keterangan Buku
Judul
Teori-Teori Kebudayaan
Penulis
Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto (editor)
Penerbit
Kanisius (Yogyakarta)
Tahun terbit
2005
Cet.VIII tahun 2013
Jumlah Halaman
399
ISBN
978-979-21-1201-6

Mengapa seseorang dapat disebut “berbudaya” atau “tidak berbudaya”? agaknya pertanyaan ini berkaitan erat dengan pemaknaan dari budaya itu sendiri. Istilah sering diterapkan untuk entitas yang lebih besar yaitu masyarakat sebagai keseluruhan, dan dianggap merupakan padanan kata dari peradaban (civilization).

Menurut atropolog Kroeber dan Kluckhohn, untuk memetakan pengertian budaya, setidaknya kita harus tahu enam pemahaman pokok mengenai budaya, yaitu:
1.      Definisi deskriptif: cenderung melihat budaya sebagai totalitas komprehensif yang menyusun keseluruhan hidup sosial sekaligus menunjukan sejumlah ranah yang membentuk budaya.

2.      Definisi historis: cenderung melihat budaya sebagai warisan yang dialih-turunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya.

3.      Definisi normatif: bisa mengambil dua bentuk. Yang pertama, budaya adalah aturan atau jalan hidup yang membentuk pola-pola perilaku dan tindakan yang kongkret. Yang kedua, menekankan peran gugus nilai tanpa mengacu pada perilaku.

4.      Definisi psikologis: cenderung memberi tekanan pada peran budaya sebagai piranti pemecahan masalah yang membuat orang bisa berkomunikasi, belajar, atau memenuhi kebutuhan material maupun emosionalnya.

5.      Definisi struktural: mau menunjukan pada hubungan atau pada keterkaitan antara aspek-aspek yang terpisah dari budaya sekaligus menyoroti fakta bahwa budaya adalah abstraksi yang berbeda dari perilaku konkret.

6.      Definisi genetis: definisi budaya yang melihat asal usul bagaimana budaya itu bisa tetap eksis da tetap bertahan. Definisi ini cenderung melihat budaya lahir dari interaksi antar manusia dan tetap bisa bertahan karena ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. (hal. 9)

Keenam pengertian pokok tersebut masih dipakai sampai sekarang. Buku yang sudah cetak berulang kali ini tediri dari kompilasi tulisan yang dapat memperkaya wawasan dan cakrawala pandang kita tentang kebudayaan serta mengasah daya kritis kita dalam membaca dan menyikapi reduksi atau penyempitan-penyempitan cara pandang atas kebudayaan yang mungkin semakin meruap dalam arus zaman sekarang.

Menurut para penulis, Identitas budaya yang kita butuhkan adalah semua struktur, sistem pendidikan, sistem nilai, dan sistem benegara yang memberi perkembangan yang optimal bagi terwujudnya manusia-manusia Indonesia yang fajar budi dan bening nurani. Ini berarti, siapnya masing-masing individu manusia Indonesia dengan kemartabatan dan kebijaksanaannya untuk menghadapi tantangan-tantangan perubahan sosial yang cepat dan dahsyat.

Selamat membaca J

    


Comments