Kesal

Menunggu memang menyebalkan, memuakan aktivitas ini. Gara-gara inilah aku masih terbius dalam kotak pandora kesunyian. Target-target kehidupan hanya jadi omong kosong, bualan semata, dan tinggal menunggu mati.

Berbicara memang mudah (rapatnya ontime ya...) katamu. Aku datang tepat, kadang juga lima menit sebelum acara di mulai tapi otakmu sama seperti kebanyakan, mengangap bahwa orang Indonesia pasti molor (Jam karet) kamu memukul semua orang dengan anggapanmu. Semua aku lakukan sebagai bukti aku menghargaimu, sebagai manusia. 

Guruku dulu pernah bilang, “Langkah awal adalah kunci penentu kesuksesan” bagaimana dengan kita? Diajak kumpul gak mau, diajak ngobrol serius gak mau, di kasih jobs gak mau. Kalau dimarahi, mulutmu selalu berkeliaran kemana-mana untuk bilang ke semua orang, kalau aku otoriter, ingin menang sendiri. Di beri kepercayaan malah di kira mau lepas tangan, entahlah. Kau ini manusia atau robot??? Kepalaku bebal, Imajinerku mati.

Loyalitas semu, kau ikuti semua organisasi, kau pula yang mengeletakannya. Kadang di emperan otakmu kadang pula kau taruh dalam toilet otakmu. Menyebalkan.
Kutulis ini dengan emosi, sampai aku tidak mengerti caranya mengedit.
{MAAF}

Comments