Hujan turun
Bungga berguguran
Ramputan depan halaman kantor sudah memerah
Semua menunggu untuk di petik sedang hujan masih dengan wajah gelapnya
Ku rebus air, menyeduh teh.
Ku pandangi lagi langit tapi tetap saja muram
Jemari tangan mencari-cari huruf pada keyboard
Senja pun redup bersama tetesan perpisahan hujan
Lemparin aku dengan senyuman, langit.
Pulang....
Ku nyalakan motor, melipat jas hujan yang masih basah.
Motor tak berjalan cepat, suara rantai sangat keras melebihi suara knalpot
Jalanan masih basah, genangan air juga tak kunjung meresap
Terlalu angkuh jalanan ini untuk air, beraspalkan korupsi dan penipuan.
Sudah tak terhitung kendaraan yang mendahuluiku
Di perempatan, Rindu menyapu pelataran jalan...
Ku seka-seka air di kemeja, menanti hijaunya kematian
-Kantor Komunitas Matapena-
Awal Penutup Tahun 2011
Comments
Post a Comment