Darimu>>>
Untuk karya sastra yang bernama puisi atau
sajak:
Yang ku tahu dan ku pelajari dalam sekelumit matakuliah hanyalah teori dan aplikasi analisisnya. Belum pernah kupahami dan memang belum kujumpai bahwa ada puisi/sajak yang disalahkan, dibredeli kekurangan kelebihan dalam seni penulisan atau pemaparan. Itu semua karena puisi tidak seperti prosa. Puisi adalah puisi yang selamanya akan menjadi puisi bagi dirinya. Puisi adalah bahasa paling jujur. Maka tidak ada yang bisa menyalahkan lahirnya puisi itu seperti apa. Namun, mungkin ada yang bisa dibilang puisi bagus dan puisi kurang bagus (untuk menghindari penyebutan ‘puisi jelek’. Hahaha). Bagiku, puisi yang bagus adalah yang otentik dari lubuk hatinya, penyampaian yang alami;tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksa, apalagi jika temanya berbobot dan ada jiwa/ruh dalam puisi itu yang bisa tertransformasi pada pembaca maupun pendengar.
Jawabku>>>
Ku baca tanpa nada, senang sekali berproses bareng denganmu. Melihat huruf-huruf telanjang tanpa pakaian-pakaian kebohongan, tak ada yang mengerti, mungkin hanya kita (ditambah Tuhan). hahaha
Beberapa huruf sudah ku potong agar diriku tak malu. Memang ku akui bahwa ini tak jalanku (aliran). sehingga aku agak ragu sombong kepadamu. Apologi.
Kado sunyi untuk jiwaku. Pasti Aku akan memperbaikinya, membuat sesuatu yang lebih dan disaat itu Aku lenyap oleh kata-kataku sendiri.
Terkadang ada kata yang tak butuh penjelasan !!!
Comments
Post a Comment