KEPERGIAN


“Semua orang pasti meninggal. Yang membedakannya Cuma bagaimana ia meninggal” Zigger

Ketika menyadari kata diatas, saya langsung bisa mengiklaskan nenek saya yang meninggal, minggu (17/06). Mau sedih juga percuma. Toh, nyawa beliau juga gak bakal kembali. Sebagai cucu-nya saya cuma bisa berdoa agar segala amal perbuatan beliau di terimah dan segala kekhilafannya diampuni oleh Allah SWT. Amiin...

Entah bagaimana saya mengambarkan perasaan ini, kadang otak masih belum percaya kalau engkau telah tiada. Saat kepulanganku (Jogja-Gresik). Engkau masih bisa makan dan minum. Walaupun saat itu engkau sudah terbaring  sakit akibat jatuh saat mengembala kambing. Selama seminggu di rumah tidak ada firasat apapun. Hingga saya kembali ke Jogja, Rabu (13/06) untuk ujian kuliah dan persiapan event.

Sebenarnya saat perjalanan ke Jogja, cucu-mu mengalami kecelakaan di daerah Gresik tapi saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan serta tak memberi tahu keluarga. Meski tidak mengalami luka parah tapi setidaknya kecelakaan ini membuat tanggan kiri lecet dan badan sakit. kecelakaan terjadi akibat saya kurang hati-hati, saat mengendarai motor dengan cepat pas di belakang truck, tiba-tiba truck mengambil lajur berlawanan dan saat itu saya baru sadar bahwa ditenggah jalan ada marka yang terbuat dari drum cor-coran. Ngerem pun tak sempet, pilihannya cuma banting setir ke kiri. Itu pun masih tersegol, akibatnya motor oleng dan kepalaku terbentur (langsung gelap) motor yang masih jalan pun menabrak pengendara motor lainnya. Untung gak sampai berurusan sama bapak polisi yang terhormat. Sebenarnya kepikiran untuk balik pulang ke rumah mengingat jarak kecelakaan dengan rumah cuma membutuhkan waktu 25 menit. Tapi, karena takut malah merepotkan/dikwatirkan niat itu saya urungkan.

Perjalanan Gresik-Jogja yang biasanya menempu waktu 9-10 jam pun menjadi 12 jam lebih, kebanyakan istirahat. Sesampainya di Jogja seharian mengistirahatkan luka.

Kalau pun pulang lagi ke rumah hanya memiliki waktu 3 hari dipotong perjalanan PP 2 hari. Ahirnya setelah berbincang-bincang dengan bapak dan mempertimbangkan kondisi fisik diputuskan untuk tidak pulang.

Hal yang menyakitkan adalah tidak bisa menemani orang yang kita sayangi disaat-saat ahir hidupnya.     

Selamat jalan Nek, jasadmu memang telah hilang tapi semangat hidupmu akan terpatri dalam tubuhku.

R.I.P

Comments