 |
| http://lomographicsociety.tumblr.com /post/37486594059/lomography-film-of-the-day-fuji-velvia-get-it |
“Cinta tidak bisa dijelaskan dengan teori apapun. Karena masalah hati adalah masalah rasa. Dan setiap orang mempunyai cara yang berbeda untuk meresapinya.” Dia juga menambahkan, bahwa “Cinta jatuh bisa di mana saja, tanpa kita bisa memilihnya. Bahkan mencegahnya pun tak bisa. Nikmati saja setiap perjalanan rasa, karena cinta tidak datang setiap saat.”
Selain dari pendapat @pasarsapi saya juga menambahkan hasil ngaji di pondok, kyai-ku berkata, bahwa ada sepuluh unsur (masing-masing 5 panca indera ‘di luar+di dalam’) yang ada di tubuh kita; (di luar)pernafasan, pendengaran, perasa, kulit, penglihatan, (di dalam) Keseimbangan, perasaan, pikiran, jiwa/batin, dan terahir ruh. Di sini saya tidak akan membicarakan ke semua unsur di atas, saya hanya menjelaskan dua unsur yang berhubungan dengan cinta yakni; Penglihatan ( baca; Mata) dan perasaan (baca; Hati).
Jadi saya mengamini sebuah kata, bahwa cinta dari mata turun ke hati. (meski agak lebay, haha) karena Dua unsur, Penglihatan dan perasaan juga dikatakan saling berhubungan oleh Kyaiku (Kog jadi kesannya santri banget. hihi).
O, ya... jadi teringat cerita temanku, kalau dia Sebut saja Tantri (Nama samaran) dia bercerita, kalau mantannya ngajak balikan, selain itu juga, ada dua orang yang sedang mengejarnya. Eh salah, mengharap cintanya. Keren kan dia? Tapi tenang dulu, dia bukannya senang tetapi malah bingung dan benci.
Mendengar cerita itu, saya memberi saran kepadanya; “kalau banyak yang suka kan malah enak? Bisa di manfaatkan. Hahaha “ kataku bercanda. Bagiku... jika ada orang yang suka padaku, saya akan hargai tentunya dengan berbagai cara (Semisal menjadi teman sharing) itu kalau saya tidak suka pada dia. Kalau pun saya juga suka tentu anda sudah tau kan bagaimana responku? Udah tahu kan? Masak nggak tahu? *Lempar gelas* ya pacarin aja. Gampang kan?
Jadi kesimpulannya apa Ndul tentang Cinta?
Mikir dewe. *tinggal tidur*
Comments
Post a Comment