Dapat Hadiah Buku

Kemarin sore, sabtu (16/03) saya mengikuti acara bedah buku "SLANK; 5 HERO DARI ATLANTIS" karya Sukardi Rinakit di gedung Wanitatama Yogyakarta, menurut penulis, buku ini termasuk novel politik. Kalau dalam lagu Slank, ini adalah gabungan dari 3 album Bintang Kesiangan, Virus, dan Jurus Tandur. Kalau yang Slanker pasti tau dong. Mana suaranya Slanker? *Plok-plok*

Saya sebenarnya, ke pameran buku Wanitatama niatnya cuma datangi undangan teman, sebut saja namanya Kucing (kalau pakek nama samaran Mawar takutnya dikira temenku korban pemerkosaan) hihi serem. Oke puter lagi ke undangan kucing, undangannya ngebahas event kepenulisan besok pukul 08.00 (baca;hari ini) padahal sekarang udah pukul 03.20 tapi saya belum bisa tidur. Sttt jangan bilang-bilang ya.... 
Sehabis rapat ngalor-ngidul ahirnya selesai juga rapatnya. Oia yang ikut rapat 4 orang (sudah termasuk saya) semua perempuan, kecuali saya.

"Cing, sepertinya di sana ada bedah buku Slank" kataku sambil menunjuk ke arah barat.
"Iyo po?" tanya kucing sambil berdiri melongok ke arah barat.
Tiba-tiba dua teman kita lainnya berdiri "Kita balik dulu ya" kata mereka sambil menyulurkan tangan.
"Iya, hati-hati baliknya" pesanku. "Oia cing, ayo ikut bedah buku itu" ajakku setelah baru saja dari microphone terdengar bahwa acara segera akan dimulai.
"Tapi aku nggak ngerti Slank loh" 
"Gakpapa kan ada aku, Slanker" kataku PD

Ahirnya kucing dan saya berjalan menuju acara bedah buku, langsung pilih tempat duduk di kursi bagian depan. Persiapan mau tanya. Apalagi moderatornya baru saja bilang bahwa akan ada pembagian buku gratis pada sepuluh penanya. 
"Kesempatan nih, mumpung duit lagi nipis" batinku 

Penulis buku yang juga Slanker ini, banyak mengutarakan tentang kekagumannya pada Slank, terutama pada kegiatan sosial yang selama ini dilakukan Slank .

"Kalau ada musisi yang sakit, Slank selalu bantu" ujar Sukardi, ia juga menambahkan, "Slank adalah band yang selalu berada digarda depan untuk bantu KPK berangus korupsi".

buku ini mengambil setting di daerah danau toba, yang menurut penulis, di daerah itu yang diduga merupakan negara Atlatis seperti yang selama ini di dengungkan oleh Plato. Negara yang dulu sangat maju peradabannya. 
Hampir setengah jam, beliau mengulas tentang buku setebal 272 halaman ini. Ahirnya, moderator membuka sesi tanya jawab. Satu, dua, tiga, empat orang sudah bertanya, semuanya dijawab satu persatu.
Selanjutnya, "Mas yang pakai topi hitam" kata moderator menunjuk ke arahku.
Saya yang sudah dari awal mengangkat tangan ahirnya mendapat kesempatan untuk bertanya, "Salam Slanker sebelumnya, I Slank U" kataku memulai, "Seperti yang sudah bapak jelaskan diawal, bahwa buku ini termasuk novel politik. Setahu saya Slank termasuk band yang tidak mau kalau diminta kongser kampaye politik, kenapa bapak malah menjadikan personel Slank sebagai tokoh dalam novel politik ini?"  tanyaku setelah ngomong panjang lebar.

"Salam Slanker juga, iya Slank memang tidak pernah ikut atau mau kalau diminta kongser kampaye politik, justru karena Slank tidak pernah ikut kampaye tokoh tertentu itu makanya saya ambil, dan yang perlu kita ambil contoh adalah pribadi para personelnya, meskipun mereka pernah pakai obat-obatan tapi sekarang sudah bersih, sudah tidak kecanduan." jawab Sukardi "Kalau di Slank itu presidennya Bim-Bim" tambahnya.

Seusai menjawab pertanyaan yang saya ajukan, dilanjut lagi sesi pertanyaannya sampai ahirnya sang moderator mengatakan bahwa waktu habis.

Waktu yang dinanti-nanti ahirnya datang juga, pembagian doorprice pada para penanya. Buku yang disampul kertas warna coklat dibagikan, langsung saja saya buka sampulnya berharap bisa minta tanda tangan penulisnya sekalian. Setelah saya buka, ternyata isinya tidak sesuai apa yang saya harapkan, isi doorprice-nya bukan buku Slank; 5 Hero dari Atlantis tapi novel orang lain.
"Loh kog aneh ya?" gumam batinku.
Saya coba tanyakan penanya lain, ternyata mereka juga tidak dapat buku yang dibedah. Selang beberapa menit sang moderator menghampiri kita lagi, memberi buku yang juga telah disampul dengan warna sama. Buru-buru segera saya buka sampulnya, niat minta tanda tangan masih mengebu (Melas ya? hehe) ternyata............ sama. Isinya bukan buku yang dibedah. 

Saya coba tanyakan pada moderator, "Mas, kog doorprice-nya beda dengan buku yang dibedah?" tanyaku penasaran.
"Ooo berarti salah mas, diberikanlah buku Slank; 5 Hero dari Atlantis"

Penonton yang hadir dalam bedah buku tersebut, semuanya diberi buku sama pak Sukardi, kecuali yang kehabisan. Ahirnya bisa minta tanda tangan dan foto bareng sama beliau (Fotonya belum bisa tak upload filenya masih diteman). Selain itu, berarti dalam bedah buku tersebut saya mendapat 3 buah buku. xixixi semua pada ngiri. 

Jogja itu Buku
  

Comments