Nganter Saudara

Kemarin, Rabu (19/06), rasanya seperti menjadi mahasiswa baru lagi. Bagaimana tidak? seharian nganterin saudarah (Sebut saja namanya Afi) registrasi jadi mahasiswa baru di kampus UIN Sunan Kalijaga.

Ceritanya Afi lolos ujian  SNMPTN, ia dalam daftar pilihan universitas memilih kampus Trunojoyo (Madura) dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari dua pilihan tersebut, Afi diterimah di Jurusan Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga.

Kedatangan Afi sendiri ke Yogyakarta merupakan kali kedua, setelah seminggu sebelumnya ia bersama saudarahnya kesini untuk bayar daftar ulang serta cari pondok yang dekat dengan kampus. Tidak seperti kedatangannya yang pertama, pada kedatangannya yang kedua ini ia sendirian. Dari Gresik ke Jogja. Menurutku ia tipe perempuan yang berani. Bayangkan waktu yang harus ditempuh sekitar 10-11 jam. *Kalau bayangin gak usah sambil tidur #Lupakan

Raut wajah mahasiswa baru terlihat bersemangat, sama seperti Gue saat pertama kali mau masuk kuliah, bedanya Gue juga #Culun :)
Satu hal yang terlitas dibenak Gue, habisin Es Tape yang Gue beli ditepi jalan *Gak Nyambung #Lupakan
Yang nganter Afi tidak hanya Gue sendiri, ada Bumi dan Langit (nama disamarkan). Jadi gak boring nungguhnya, saat itu Afi mendapat nomer antrian 389. Padahal, ambil nomer antriannya sejak pukul 08.32. Perlu diketahui bahwa pembukaan nomer antrian dimulai pukul 08.00, jadi hampir tiap 10 menit yang mengambil 100 orang. Sambil menunggu, minta surat keterangan berbadan sehat dulu dari Poliklinik. Pukul 12.00 loket tutup (Istirahat). Balik dulu ke kos. NB; kejadian pada pagi sampai pukul 12.00 Gue dan Bumi tidak ikut. hehe kita gabungnya setelah itu.

Pukul 13.25, kita berempat kembali ke tempat loket registrasi. Nomer antrian tertulis 324. Setelah sekitar sejam ahirnya dipanggil juga. "Nomer antrian A 389 harap menuju ke loket 2" terdengar suara dari sound system. Selang beberapa menit, Afi keluar. Berlarian kecil menghampiri kita, ia bilang "Ada yang kurang lengkap. Pernyataan mematuhi kode etik belum, harus download di internet" katanya sambil bingung.

Langit yang awalnya cerah, mulai terlihat mencekam. Gelap, hujan rintik-rintik beserta angin kencang. Seakan menambah suasana tambah kalut. Nyampek warnet, ternyata file yang di download tidak bisa dibuka. Ahirnya pindah warnet dulu. #BenerBenerApes
Syukur tak berselang lama, file bisa di download dan di print. Tapi cobaan datang lagi, hujan turun lebat. kita berempat yang mengunakan motor tangung mau berhenti, lagian tidak ada tempat berteduh juga. Menerobos hujan dan berhenti tepat di bawah Fly over samping LAB UIN. Hujan tak kunjung reda, malah semakin menjadi-jadi. Kita melanjutkan menuju DAPIG (tempat nyerahin data registrasi) dengan jalan kaki. Untung saja konsep bangunan kampus UIN seperti jaring laba-laba, terhubung satu dengan lainnya. Seumur-umur jadi mahasiswa UIN baru kali ini GUE lewat fly over dari LAB UIN-Fak.Saintek-Fak.Tarbiyah dan berahir di Fak.Syariah. Tapi konsep laba-labanya gak nyampek DAPIG. Ahirnya kita yang merambat lewat tepian-tepian bangunan kampus. Basah.

Sampai di DAPIG dengan pakaian setengah mateng, eh salah, setengah basah. Afi langsung diantar sama langit, biar ada yang bantu ngomong, minimal bisa bodohin. hihi

Pukul 17.00 semua kelar, kita berempat balik ke kos dan memasak mie rebus.





Comments