Tukang Palak

Dulu, sekitar 9 tahun yang lalu. Saat saya masih duduk di kelas dua SMP, saya beberapa kali dipalak teman. Teman saya (sebut saja namanya Madun) ini badannya kekar dan memiliki kelompok yang biasa tawuran. Maklum dulu kalau tengkar atau tawuran itu biasa, kalau sekarang dipukul sedikit pasti sudah lapor polisi.

Tiap kali dipalak saya pasti memberi, sebenarnya bukan masalah gak berani melawan atau bilang ke teman. Tapi lebih karena saya tidak ingin ribut hanya masalah uang. Sebenarnya pemuda desaku juga termasuk kelompok yang disegani (ini bisa dibuktikan dengan sering tawuran, head to head juga berani. hihi). Dari pengalaman kena palak itu, saya belajar iklas dan sabar. Mungkin saja anda akan memilih tindakan berbeda, itu terserah anda.

Pengalaman kena palak itu masih terasa, bukan dendamnya tapi bagaimana bersabar. Ya seperti saat saya menulis tentang Hutang menghutangi di blog ini, sebagian pelajaran sabar dan iklas saya peroleh dari sini.

Satu hal yang slalu saya percaya, bahwa uang tidak akan mampu membeli segalanya !!! Nyari duit capek-capek tapi pada ahirnya sakit ya percuma saja atau dapat duit dengan cara pesugihan bagi saya itu tindakan tolol. Bukankah hidup cuma sekedar mampir minum? bukankah hidup hanya bagian ujian Allah pada kekasihnya? bukankah hidup akan terasa tidak berguna kalau kita hanya mengejar keduniawian?

Saya tak pernah merasa dendam pada orang yang telah memalakku, semua saya nikmati sebagai bagian bumbu  kehidupan. Pahit-pahit dikit tidak apa-apa, asal kamu bisa tersenyum. haha


Comments