Ayo "Dolanan"

Cover Depan
Keterangan buku
Judul
Permainan Tradisional Jawa
Penulis
Sukirman Dharmamulya, dkk.
Penerbit
Kepel Press (Yogyakarta)
Tahun terbit
Januari 2005
Cet ketiga 2008
Jumlah Halaman
219
ISBN
979-9523-02-8

Permainan Tradisional- Masih ingatkah Anda bermain petak upet? Kucing-kucingan? Patil lele? Atau permainan tradisional lainnya. Tentunya sekarang sudah mulai jarang anak-anak memainkan permainan tersebut.

Mainan modern seperti robot atau permainan berbasis aplikasi memang sangat marak dewasa ini. Kemajuan teknologi menjadikan seseorang dengan mudah “menginstal game” melalui telpon gengamnya. Permainan modern ini sangat familiar di kalangan anak-anak maupun remaja. Beberapa pertanyaan pun muncul, di manakah posisi permainan tradisional anak dalam era globalisasi sekarang ini? Apakah permainan modern ini telah mengilangkan permainan tradisional? Bagaimana perkembangan pemainan-permainan tradisional kini?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut coba dijawab dalam buku “Permainan Tradisional Jawa” ini. Permainan-permainan baru kini sudah merangsek jauh dalam dunia bermain aak-anak. Disatu sisi permainan tersebut menghibur, namun disisi lainnya dapat menjauhkan anak-anak dari hubungan-hubungan perkawanan yang personal ke impersonal, juga menyebabkan menipisnya orientasi anak dari komunalistik ke individualistik.

Sukirman Dharmamulya (dkk.) berhasil mengidentifikasikan 40 jenis permainan tradisional anak di Daerah Istimewah Yogyakarta. Permainan tersebut ada yang masih dimainkan oleh anak-anak. Ada pula yang sudah tidak dimainkan.
Cover Belakang
Ada tiga kategori permainan tradisional yang dimasukan dalam buku setebal 219 halaman, yakni pertama, permainan yang dilaksanakan dengan bernyanyi dan berdialog; kedua, permainan tradisional yang didominasi oleh ketahanan fisik dan ketangkasan gerak; dan ketiga, permainan yang banyak menggunakan olah pikir dan kecerdikan.

Data permainan tradisional anak yang ditampilkan di sini merupakan hasil dua penelitian yang dilakukan pada tahun 1979-1982 oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta. 
Beberapa prespektif dapat digunakan dalam memahami dan menjelaskan fenomena permainan anak. Pertama, perspektif fungsional: bermain sebagai “persiapan menjadi orang dewasa”. Pandangan fungsional ini dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, ahli antropologi pelopor teori Fungsionalisme. Dia berpendapat bahwa ‘permainan’ perlu diketahui nilai pendidikannya, serta pembekalan keterampilan-keterampilan ekonomi.(hal.21)

Kedua, perspektif permainan: bermain (play) sebagai ‘permainan’ (game). Ketiga, perspektif psikologis: ‘bermain’ sebagai wujud kecemasan dan kemarahan. Dan keempat, perspektif adaptasi: ‘bermain’ sebagai peningkatan kemampuan adaptasi.

Keunggulan dalam buku ini selain sebagai dokumentasi permainan-permainan tradisional yang pernah ada. Buku “Permainan Tradisional Jawa” juga menjelaskan cara memainkannya.

Ayo dolanan !!


Selamat membaca J    


Comments

Post a Comment