Orientasi Mengikuti (Jum'atan)

Saya akan melanjutkan tulisan mengenai jum'atan seperti dalam tulisan sebelumnya Klik disini mengenai jum'atan sebagai ruang komunikasi warga.

Sedikit mengingatkan bahwa Jum'atan adalah kegiatan keagamaan yang berisi pembacaan kalimat thoyibah, tausiah, doa dan pengumuman kas jamaah. Jum'atan berbeda loh dengan sholat jum'at. Kegiatan ini dilakukan tiap hari kamis pukul 20.00 oleh warga dusun Klenggotan, Srimulyo, Piyungan, Bantul. Adapun teknis penyelengaraannya dilakukan secara bergiliran.

Di sini saya akan menulis mengenai motivasi warga dalam mengikuti jum'atan, bagaimana motivasinya? apa alasan mereka mengikuti jum'atan? dengan mengambil dua orang jamaah.
Orang pertama, Namanya Bapak Iwan, umurnya sekitar 50an, ia bekerja sebagai juru parkir di pasar wage (pasar yang letaknya di dusun Klenggotan) secara spiritual pak Iwan bukan termasuk orang yang alim. Ini bisa dilihat dari kehidupan keseharian. Setelah bercakap-cakap dengan narasumber, dia mengatakan bahwa alasan mengikuti jum'atan karena ia ingin parkirannya rame. Menurut Pandangan Habermas, orientasi tindakan ada empat: pertama, Teleologis, contoh saya makan biar kenyang. Kedua, Dramaturgik, contoh improve. Ketiga, Derivatif, contoh konsep ke nyata (melakukan mesti tidak tau). Dan terahir, keempat, contoh mencoba.
Jika diidentifikasi dari pandangan Habermas tersebut, dapat dikatakan bahwa orientasi tindakan pak Iwan adalah Teleologis. Itu bisa dilihat dari motivasi Pak Iwan dalam mengikuti kegiatan Jum'atan yang menginginkan supaya parkirannya rame/laris.

Berbeda dengan Pak Iwan, Pak Bari yang pekerjaannya serabutan, mengatakan bahwa alasan ia mengikuti jum'atan karena kegiatan ini sudah menjadi acara turun-temurun dari simbah. Nguri-nguri kebudayaan kata bapak dua anak ini. Dari kehidupan sehari-hari Pak Bari adalah tipe orang yang taat dalam beragama. Kembali jika kita mengunakan pandangan Habermas, Saya memasukan pak Bari pada kreteria Derivatif, ini dibuktikan dari perkataan beliau saat ngobrol-ngobrol mengenai tujuan beliau mengikuti kegiatan Jum'atan yakni meneruskan warisan leluhur.

Dari dua contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi orang yang mengikuti Jum'atan berbeda-beda dan motivasi tiap orang mengikut itu kadang dipengaruhi oleh pekerjaannya (contoh Pak Iwan).

Comments